Sabtu, 16 Agustus 2014

Sebenernya gw ini dianggep apa?

Sebenernya gw ini dianggep apaaaaaa?

Jumat, 15 Agustus 2014

Apa ada?

Aku bukan orang yang suka diatur, tapi aku juga bukan pemberontak.
Aku bukan orang yang suka disuruh-suruh, tapi aku juga bukan orang yang tidak mau mendengar nasihat.
Aku bukan orang yang mau mengalah, tapi bukan berarti aku tidak bisa berkompromi.
Aku bukan orang yang rajin mengurus rumah, tapi bukan berarti tempatku berantakan dan berdebu.
Aku bukan orang yang pandai memasak, tapi bukan berarti aku tidak hafal nama-nama bumbu dapur dan sayuran.
Aku bukan perempuan dengan ambisi tinggi, tapi bukan berarti aku hanya ingin diam di rumah.
Aku bukan perempuan yang gampang dekat dan bermain dengan anak kecil, tapi bukan berarti aku benci kelakuan mereka.
Aku tidak pernah merawat orang lain sebagaimana aku merawat diriku sendiri.
Aku juga orangnya mudah emosian, tidak sabaran, penakut, tergantung suasana hati, dan lain-lain.

Apa ada orang yang bisa menuntunku? Menjadi pemimpin yang membawaku pada kehidupan yang lebih baik.
Apa ada orang yang mau menerima keadaanku? Bukan maksudku tidak mau diatur, tapi ada hal yang harus ia terima sebagai bagian dari hidupku. Penyakit dalam tubuhku, misalnya. Atau kondisi fisikku, atau suku keluargaku, atau latar belakang keluargaku, dan yang lainnya.
Apa ada orang yang akan membuatku melakukan semuanya? Dengan ikhlas, tanpa diminta pun aku akan lakukan.

Apa aku bisa.... jikapun ada?

Senin, 11 Agustus 2014

Seorang bayi yang nyawanya diambil

Kepada seorang bayi yang nyawanya diambil, apakah sosok itu membuat kita merasa iba?
Kepada seorang bayi yang batal menjadi penghuni dunia, apakah cukup membuat keluarganya berurai air mata?
Kepada seorang bayi yang tak sempat tumbuh, apakah kita merasa lebih beruntung daripada dirinya?

Padahal bayi itu kembali pada Zat Yang Telah Menciptakan.
Bayi itu pergi dalam keadaan 'putih', tanpa setitikpun dosa yang mengikutinya.
Bayi itu merupakan calon penghuni surga tanpa dihisab.
Bayi itu mungkin menjadi bidadari, tanpa pandang bulu dari rahim siapa ia berasal.

Lain halnya dengan aku, yang telah tumbuh menjadi aku saat ini.
Dosaku telah menggunung.
Mati hari ini, tahun depan, atau bahkan 50 tahun lagi tak akan membuat ku yakin amalanku cukup untuk menembus surgaNya.

Lalu apakah itu berarti bayi tadi lebih beruntung?

'Mencintai apa adanya'

Cinta apa adanya, yang aku tangkap, bukan menerima bulat-bulat keadaan seseorang. Bukan menerima tanpa berbuat sesuatu.
Melainkan cinta apa adanya itu menerima kekurangan seseorang yang benar-benar tidak bisa diubah, yang menjadi bagian dari kehidupan seseorang.
Kondisi fisiknya...
Latar belakang keluarganya...
Adat dan budayanya...
Penyakit dalam tubuhnya...
Dan lain-lain..

Kamis, 07 Agustus 2014

Untuk Seseorang yang Percaya Padaku

"Aku cuma berani cerita ke kamu dan mama aja, Ni. Cuma kamu yang ngerti aku. Bahkan aku nggak seterbuka ini ke xxx dan xxx." (nama disamarkan)

Untuk seseorang yang telah kuanggap sahabat, terima kasih karena kau pernah percaya padaku. Karena kau menganggapku orang baik. Apalagi di saat aku jatuh dan terpuruk, kau tetap di sampingku, tetap percaya dan memberi semangat.
Hope life always treats you kind, dear :)