Kamis, 24 April 2014

Aku bangga menjadi anakmu

52 tahun yang lalu, salah seorang manusia dari sekian triliun manusia yang pernah mengisi dunia ini dilahirkan.
Andai dia tidak bertemu ibu 22 tahun yang lalu, mungkin tidak ada aku dan adik-adikku di dunia ini.
Betapa dahsyatnya cara Allah mempertemukan mereka dan mengikatnya di bawah janji suci pernikahan.

Selamat ulang tahun yang ke-52, Ayah.
Gurat wajahmu yang kelelahan sepulang mencari nafkah untuk kami.
Kau selalu bisa bersikap bijak, untuk anak-anakmu.
Walaupun tak semua pilihanmu aku sukai.
Masih kuingat ekspresimu untuk tetap tenang, walaupun aku melakukan kesalahan besar.
Padahal aku tau kau sangat temperamental.
Kaulah inspirasiku untuk terus bergerak maju, untuk berdiri di atas kaki sendiri.
Terima kasih telah mengajarkanku kemandirian dan kesederhanaan.
Aku bangga menjadi anakmu.

Semoga Allah selalu melindungi Ayah.
Semoga jalan rezeki selalu dilapangkan.
Semoga sisa umurmu menjadi berkah.

- 22 April 2014
diketik lewat HP di kamar 3x3m yang dingin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar